hari itu, temanku menangis
sedikit demi sedikit air matanya mulai terjatuh
membasahi kulit pipinya yang halus
sebuah kalimat tanya, muncul di pikiranku
kenapa dia menangis tersedu?
seakan rasa sedih terasa sangat
kudekati dia perlahan-lahan
"apa yang kamu tangisi?"
dia terdiam, menatap aku dengan senyum yang dipaksakan
"Al Qur'an-ku yang ada terjemahannya kebasahan,
hingga robek ketika rumahku kebanjiran."
"lalu kenapa engkau bersedih?"
"aku menyesal, karena aku jarang membacanya,
malah aku menyimpannya di atas meja,
padahal itu Al qur'an kesayanganku, pemberian dari seseorang"
kulihat ada mimik menyesal terlihat diwajahnya
dia berkata lagi walau bibirnya terasa kelu kulihat
"sudah satu tahun aku tak menyentuh, dan membaca Al-Qur'an itu"
"dan aku tak mampu memegang amanat sang pemberi kado indah itu"
apa ya amanatnya itu?
rasa penasaran menari-nari dipikiranku
hhhhmm...mungkin dia diajak untuk membaca
dan mentadaburi Al Qur'an itu setiap saat
bisik hatiku mencoba menerka makna tersirat
(Sebuah Puisi fiksi, semoga kita bisa mendapatkan hikmah
dalam puisi ini)
Gunung Putri, 22 Oktober '10
Thanks for giving me inspiration, Allah.
Kayaknya gw banget noh xp
BalasHapusbtw dari gunung putri neh? deket donk.. anggota Blogor juga kah?
Miftah, zico ni sahabat saya. Ajaklah bergabung di Blogor agar makin bertambah saudara.
BalasHapusPuisinya inspiratif dan begitu mendalam maknanya.
salam persahablogan ;-)