14 Jan 2011

Kasih Sayang Allah Untuk Doni

    Kasih Sayang Allah Untuk Doni
     Tiba-tiba rasa jenuh, menghampiri jiwa Doni., yang saat itu sedang sendiri di kamarnya. lagu-lagu beraliran heavy metal, yang biasa dia putar saat sedang hatinya gundah. Tak mampu lagi memberikan kedamaian. Doni mematikan lagu dari Metalicca  yang baru setengah di putar di list mp3 komputernya. Ingin sekali dia berteriak, melampiaskan emosi yang ada dalam dadanya. sejenak, dia rebahkan badannya yang kurus di atas kasur. Dia mencoba menenangkan pikirannya yang sedang kusut, dan mendamaikan hatinya yang sedang resah. Namun tetap saja kedamaian tak mampu ia dapatkan.
     Godaan syetan, saat itu datang menghembuskan ajakan sesatnya pada Doni. Doni, ingat minuman keras yang dia sembunyikan di dalam lemari bajunya. Karena takut, kalau mama nya tahu. Buru-buru Doni, bangun dengan cepat dari tempat tidurnya. Dia ambil minuman keras level luar negeri, Chivas Regal. perlahan Doni meminum, minuman yang memabukkan itu. Saat itu dia telah masuk perangkap syetan. ternyata selain minum Chivas Regal, dia mengambil bungkusan kecil yang dia simpan di dompetnya. Daun ganja kering dia keluarkan, lalu dia melinting sendiri daun ganja itu. kini dia menikmati suasana fly. Rasa yang mampu membuat khayalan yang ada di pikirannya, seakan mampu menjadi nyata. mungkin saat itu dia berkhayal jadi orang yang hebat dan paling bahagia di dunia.
     Jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. dari kejauhan terdengar alunan adzan Shubuh. Telinga Doni, mampu mendengar suara Adzan itu, walau saat itu dia sedang mabuk. tiba-tiba jantung Doni berdetak cepat. seakan irama detak jantungnya terdengar tak beraturan, dia terlihat paranoid. Saat itu dia merasa sangat takut. Takut, jika tiba-tiba malaikat maut, yang menampakkan wajah gajak padanya. Mencabut nyawanya tanpa senyum. Dari tadi dia memegangi dadanya, berharap detak jantungnya stabil kembali. Doni menangis, air mata nya mengalir membahasi pipinya. kini dia bagai seorang anak kecil yang mengiba belas kasih. Dia memohon pertolongan Allah saat itu dengan rasa bersalah, dan sikap mengharap. Tapi apakah Allah akan memberikan pertolongan bagi orang  yang berbuat maksiat dan menganiaya dirinya sendiri?.
     Allah memang dzat  yang maha penolong. Ibu Rahma, orang tua Doni, tiba-tiba terbangun. wajah Doni, tadi  muncul di mimpinya mengharap ibunya itu menolongnya. Buru-buru Ibu Rahma bergegas melangkahkan kakinya. Pintu kamar Doni, saat itu tak terkunci. Di bukanya pintu dengan sedikit dibantingkan .Betapa kagetnya dia melihat kondisi anak yang disayanginya itu terkulai lemas.
     "Doni sayang... kamu kenapa?" tanya Ibu Rahma.
     Namun Doni terdiam, hanya mampu menatap wajah ibunya tersebut.
     "Mah... Doni takut mah... takut kalau malaikat maut, mencabut nyawa Doni saat ini." Doni mulai berkata walau dengan terbata-bata.
     "Tenang Doni, sayang.... ada mama disini," ujar ibu Rahma, sambil menangis sedih.
     Ibu Rahma, mengambil handphone yang ada di kasur Doni. ia mencoba menelepon suaminya, ingin mengabarkan keadaan Doni saat itu. namun handhphone suaminya itu sedang tidak aktif. rasa panik menyelimuti batinnya saat itu. ia berteriak memanggil Mang Adi, meminta pertolongan
     Teriakan Ibu Rahma, membangunkan mang Adi yang dari tadi sedang terlelap tidur. Mang Adi berlari ke arah kamar Doni.
     "Mang, siapkan mobil sekarang, kita pergi ke rumah sakit sekarang.
     Tanpa berpikir panjang, Ibu Rahma membawa anaknya tersebut ke rumah sakit. Mang Adi berusaha menggotong Adi yang saa itu sedang tergeletak.
     Doni akhirnya selamat dari OD (Over Dosis). Ibunya memanjatkan puji syukur pada Allah. karena telah memberikan pertolongan  pada Doni. tiba-tiba Doni membuka matanya perlahan-lahan. dia melihat ibunya sedang berada di depannya.
     "Ma, apa yang terjadi dengan Doni, tadi?" tanya Doni, tak ingat kejadian tadi.
     "Doni.... alhamdulilah kamu telah siuman."
     "Tadi kamu tergeletak, dikamarmu." ibu Rahma menambahkan.
     Doni masih mengingat kejadian pertama kali dengan jelas sebelum dia tergeletak pingsan.
     "Don, mama sayang sama kamu, kamu mau kan meninggalkan minuman keras dan juga menghisap ganja."
Ibu Rahma, mencoba mengingatkan anaknya tersebut
     Doni, merasa heran, karena ibunya tahu aktivitas buruk yang sering ia lakukan. dari siapakah ibunya tahu?. Doni masih merasa penasaran.
     "Mah... maafkan Doni, yang tak pernah mendengarkan nasehat-nasehat mama, yang penuh kasih sayang," kata Doni, memohon ampun pada mama tercintanya.
     Diciumnya tangan lembut, mama tercintanya tersebut. tanpa terasa Doni menangis, merasa menyesal. karena selalu membohongi mamanya, akan tingkah laku buruk yang dia lakukan. Ibu Rahma tersenyum tulus. diciumnya kening Doni  penuh kasih sayang.
     "Bersyukurlah pada Allah, yang masih memberikan kesempatan padamu." ujar Ibu Rahma
     "Dan isilah hari-hari yang ada dengan hal-hal yang bermanfaat, tingkatkan selalu amal ibadah disertai dengan ilmu, hingga kamu mengerti hakikat hidup ini untuk apa sebenarnya." Ibu Rahma menasehati  Doni dengan sifat keibuannya.
     Doni, akhirnya memenuhi nasehat dari mama nya. kini dia mulai kehidupan dari awal lagi. Dia mulai mengisi hari-harinya dengan mencari ilmu agama dengan banyak bertanya pada teman-temanya, yang mempunyai pemahaman ilmu agama. selain itu dia mulai mempelajari hal yang berkaitan dengan ilmu agama lewat buku-buku islami. kemudian dia mempraktekkan ilmu yang telah di dapatkannya itu.


Hikmah   : Allah adalah dzat yang maha pengasih, dia selalu memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk merubah (perilaku) ke arah kebaikan, dan untuk dekat padanya.  Dia juga adalah dzat yang memberikan petunjuk kepada siapa saja. Lalu ketika kita telah diberi petunjuk atau hidayah. kita harus mampu menjaga anugerah itu dan ber-istiqomah dalam melakukan ibadah dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya. 

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di Blog Camp.

10 komentar:

  1. jangan pernah melawan nasehat orang tua ya kang, restu orang tua adalah kunci kesuksesan dan keselamatan kita dunia dan akhirat :D,semoga menang ya kang :D

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah si tokoh masih bisa selamat. hehehehe.....

    Hal buruk akan selalu terlihat menyenangkan. Begitu juga sebaliknya, hal baik akan selalu terlihat menyusahkan....
    Semangat!!! :D

    BalasHapus
  3. @ Kang aul : thanks for suggestion, kang. amin.. moga lomba kali ini menang, tapi walau nggak menang, setidaknya itu bisa menambah teman-teman blogger yang baru. dan melebarkan tali silaturahmi

    @ Teh Ika : bener bangat teh ika, dalam melakukan keburukan selalu mudah dilakukan walau mahal biayanya.. tapi kalau kebaikan meskipun murah-meriah, seakan susah dilakukan... dan dalam kebaikan pasti ada ujiannya (entah itu rasa malas untuk melakukannya) tapi, kita harus tetep semangat..... :)

    BalasHapus
  4. mengingat Allah dalam segala laku adalah jalan menuju kebaikan. Atas stempel komandan blogcamp JURI datang menilai. terima kasih atas cerita penuh hikmah. salam hangat

    BalasHapus
  5. Bersukurlah bila kita masih di beri hidayah seperti doni, terima kasih sudah berbagi cerita yang menharukan ini .....

    BalasHapus
  6. @ Jumialely : thanks for jugding my story :)

    BalasHapus
  7. @ Kang M.Ridwan : sama-sama kang, semoga ada hikmah yang bisa kita ambil dari cerita di atas..

    BalasHapus
  8. nice................full of messages

    BalasHapus
  9. jangan coba2 deh kalau udah DO baru tahu rasa :D
    sukses ya

    BalasHapus
  10. sukses ya zic dg kisahnya.. !

    maafin kenakalan anaku doni ya... xixixixi :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan