21 Jan 2011

Mengakulah Kalau Salah

     Sobat pernahkah kalian merasa kesal, ketika ada orang yang berbuat salah?. tetapi orang tersebut tidak mau mengakui kesalahannya itu. mungkin, yang kalian rasakan saat itu kesal, atau pun Be-Te. rasa ego dalam diri saat itu muncul, berharap orang yang telah berbuat salah itu meminta maaf, juga mengakui kesalahannya. sebenarnya tidak ada salahnya kita berharap hal seperti itu. karena sikap seperti itu memang wajar, dan merupakan bagian dari fitrah yang kita miliki. tetapi, memberikan maaf adalah sikap yang terbaik dan berjiwa  ksatria.
     Mengakui kesalahan adalah sikap yang gentlement. namun, betapa sering kita temui fenomena, orang yang berat untuk mengakui kesalahan. misalnya seorang vocalist band papan atas, yang sampai sekarang tak mau mengakui, kalau pemain dalam video P**** tersebut adalah dirinya. seandainya dia mau mengakui dengan jiwa 'laki-lakinya' tentu

proses hukum yang sedang dia jalani, tidak akan berlarut-larut seperti sekarang ini. lalu di tempat lain, salah satu ketua umum 'PSSI', yang lebih dikenal dengan inisial NH tidak mau mengakui kesalahannya, karena telah gagal dalam memajukan prestasi sepak bola indonesia. lalu bagaimana dengan koruptor?, kalau soal ini jangan ditanya lagi. para koruptor 'tidak pernah' mau mengakui kesalahnya. mungkin urat malu-nya telah putus. padahal koruptor tersebut telah banyak mengeruk uang rakyat. saya yakin, masyarakat akan bersikap lunak jika mereka benar-benar berkata "Ya, saya mengaku salah dan mohon maaf atas apa yang saya lakukan." dari pada harus bersikap keukeuh, tidak mau mengaku. hal itu akan menambah kekesalan dan kegeraman baru pada masyarakat.
     Orang pertama yang mengajarkan kita untuk mengakui kesalahan adalah Nabi Adam a.s. ketika itu, dia melanggar perintah Allah, yaitu memakan buat khuldi. namun, nabi Adam a.s. malah memakan buat tersebut.  buah yang dimakan memang tidak terlalu banyak, namun dalam pandangan Allah, perbuatan dia termasuk dalam kategori perbuatan dosa. Nabi Adam a.s memakan buah khuldi bersama Istrinya Siti Hawa. saat itu mereka menyadari telah mendzalimi diri sendiri. lalu berdo'alah mereka pada Tuhan. do'a mereka di abadikan oleh Allah dalam Al Qur'an, Surat al-A’raf ayat 23 "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
     Jika kita punya salah pada orang tua, karena melukai perasaannya. mungkin karena ucapan atau pun perilaku kita. akuilah kesalahan tersebut, minta maaflah dan ciumi tangannya dengan lembut, sebagai tanda kita sungguh-sungguh memohon maaf. jika kita clash dengan salah satu teman kita, karena kita telah berbuat salah padanya. datangilah dia dengan rasa persahabatan, dan minta maaflah (mangaku salah). walau terasa berat, karena rasa gengsi yang ada. tapi kita harus melakukannya, dan itu akan mendatangkan point plus dalam pandangan teman kita tersebut. karena kita sudah menunjukkan sikap dewasa. dan jika kita melakukan kesalahan (dosa) pada Allah. segeralah mengakui dosa tersebut, agar Allah tersenyum melihat kita saat memohon ampun pada-Nya. jika salah pada Allah, tapi kita malah cuek, seakan kita sudah bersikap sombong dan berani menentang-Nya.
     Orang yang tidak belajar mengakui kesalahan tidak akan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.bersabda Rasulullah Saw,"Barangsiapa pernah melakukan kezaliman terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatannya maupun sesuatu yang lain, maka hendaklah dia minta dihalalkan darinya hari ini, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (hari kiamat). (Kelak) jika dia mempunyai amal saleh, akan diambil darinya seukuran kezalimannya. Dan jika dia tidak mempunyai kebaikan (lagi), akan diambil dari keburukan saudaranya (yang dizalimi) kemudian dibebankan padanya." (H.R. Al-Bukhari).  semoga kita mendapatkan hikmah setelah membaca hadist di atas.
     So,,berani mengakui kesalahan? 
     

3 komentar:

  1. Renungan yang indah kang...
    mari kita berani...!!! ^_*

    thx artikel ini mengingatkan...
    tetap berkarya... ^_^

    BalasHapus
  2. pemenang yang sejati bukan karena kekuatan ototnya, tetapi karena kejujuran dan berani mengakui kesalahan yang ada,.. semangat kang zico..

    BalasHapus
  3. sip.......


    mari belajar.... ^_^
    hehehehe

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan