26 Jan 2011

Tulislah Emosimu Di Blog, Tapi.....

     Sobat, pernahkah kita merasa kesal dan marah pada seseorang, karena telah menyinggung perasaan kita?. saat itu, ingin sekali berbicara pada orang yang telah membuat kita kesal. bahwa kita tidak suka dengan sikapnya itu. hal itu kita lakukan untuk membuat perasaan jadi lega. namun, bila kita merasa takut untuk mengungkapkannya secara langsung. biasanya kita hanya diam saja, dan menerima  perlakuan dari orang tersebut alias nrimo. jika kita seorang blogger, rasa kesal dan marah bisa dijadikan media/inspirasi untuk dijadikan bahan postingan. di blog kita bebas untuk mengungkapkan segala isi hati. kita pun bebas menuliskan segala uneg-uneg. entah itu rasa kesal, kecewa, marah, benci de-el-el. jika kita bukan seorang blogger, bisa melampiaskannya di buku diary. menurut survey, saat kita menuliskan rasa kesal atau pun marah. itu akan mengurangi beban emosi yang ada. atau dengan kata lain, akan mendatangkan rasa lega. entah benar atau tidak pendapat itu, saya sih meyakini pendapat itu 100%. karena saya sendiri sering memprakatekkan cara itu, dan berpengaruh terhadap perubahan mood, dari bad mood ke good mood
     Saat menceritakan tentang kekesalan kita pada orang lain  di blog. bukan hanya kita sendiri yang bisa melihat postingan 'curhat kekesalan' setiap saat. tetapi orang lain pun bisa mengetahuinya dalam hitungan detik. sebenarnya, wajar-wajar saja bila kita menuliskan segala sesuatu yang kita alami dalam blog. karena ada istilah "ini blog gue, nggak usah protes postingan yang gue tulis, kalau nggak suka silahkan pergi." itulah paham yang
mungkin dipegang oleh pemilik blog. berhubung yang kita tulis adalah mengenai nama baik seseorang. intinya membicarakan sesuatu yang tidak kita sukai dari seseorang yang di jadikan objek dalam postingan. bisa jadi hal ini merugikan orang yang kita ceritakan itu.  orang lain yang membaca postingan di blog kita jadi ikut-ikutan kesal pada orang tersebut. saat kita mem-posting ada dua opsi yang bisa kita pilih. pilihan pertama publish (terbitkan) atau di simpan sebagai draft (konsep). apa yang akan kita pilih saat itu? mem-publish postingan atau disimpan sebagai draft?
     Saya pernah mengalami dilema seperti cerita diatas. saat itu saya kesal dengan seorang (teman) yang telah menyinggung perasaan saya. karena tidak berani, untuk menunjukkan rasa ketidaksukaan saya di perlakukan seperti itu. saya hanya bisa  melampiaskannnya di blog. ketika postingan sampai pada tahap ending story. ada sesuatu yang berbisik dihati saya "zic, jangan jadi orang yang reaktif, dalam menerima rasa ketidaksukaanmu pada seseorang", lalu bisikan yang lain, muncul lagi "jadilah proaktif, dan ber'positive thinking lah terhadap orang itu." jujur, saat itu emosi saya sudah berada di ubun-ubun kepala. saya tarik nafas, saat itu. saya gerakkan kursor, perlu proses lama untuk memilih, terbitkan entri atau simpan sebagai draft?. akhirnya sisi positf dalam diri lah yang jadi pemenangnya. sisi positif, mampu mengalahkan ego yang ada saat itu. saya tidak jadi  mem-publish postingan itu. karena saya pikir, mungkin orang yang menyinggung perasaan saya saat itu sedang khilaf. saya maafkan sikap dia. ada rasa lega yang datang menyapa hati. akhirnya selang beberapa hari, teman saya itu datang meminta maaf. dia menyesali perbuatannya dan mengaku salah. so, give the chance to somebody who has made  you disapointed or angry. try not to publish the story about the bad thing of somebody that you dislike.

6 komentar:

  1. bener banget, kita boleh curhat biar perassan kita bisa jadi plong, tapi setiap orang punya batas jenuh untuk setiap hal termasuk mendengar keluh kesah kita, maka itu, mengeluh (curhat) juga harus ada batasnnya.....

    posting yang bagus...., makasih dah sharing ya...

    BalasHapus
  2. bener banget zico
    kalopun mau posting tanpa memperjelas identitas orang yang dimaksud boleh saja :D

    BalasHapus
  3. bener kang.........saya belajar etika menulis dari postingan ini

    BalasHapus
  4. stuju, berblog pun harus ada etika..
    tulisan yang bagus zico..
    bravo!

    BalasHapus
  5. memang terkadang mood naik turun, tapi kita sendiri bisa mengaturnya.. makasih bang masukannya.. :D

    BalasHapus
  6. @ Kang M. Ridwan : yup.. menceritakan seseorang di blog pun ada etika'a.. :) jadi sekarang saya hati-hati juga mas kalo mau posting tentang itu. :D

    @ Julie : jadi boleh ya menceritakan seseorang memperjelas identitas??? pilih yang mana ya..?? :) hehe..

    @ Kang Fadhli : terima kasih atas komen apresiasinya kang.. jadi GE-ER nih kang, saya'a... :)

    @ Bunda Azka : Yup,zico Setuju Juga dengan pendapat bunda ... :)

    @ kang Indra : yup, kita sendiri yang mengatur mood.. sama-sama kang indra, thanks for your comment too.. :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan