2 Jun 2013

Menggiring Opini Publik

   
Sumber Mbah Google
Media massa, baik media elektronik ataupun media cetak. Adalah media untuk menyampaikan berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi. Baik berita lokal, maupun internasional semua tersedia. Informasi (berita) sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan hidup kita. Selama denyut jantung kita masih berdetak, selama itu pula kita butuh informasi. Namun, bagi saya kadang kalau kita tidak pintar-pintar dalam melihat/membaca berita. Bisa-bisa kita langsung mempercayai terhadap apa yang ada dihadapan kita. Jadi kita pun harus menjadi 'seorang ahli' dalam menentukkan benar/tidaknya sebuah informasi. Menurut saya pribadi, ada dua tipe informasi yang berlalu-lalang setiap harinya. yang pertama, berita tipe bohong. tentunya semua orang  sudah bisa menilai untuk tipe yang pertama ini. berarti informasinya bohong, tidak sesuai fakta. Yang kedua, berita jujur. Nah kalau yang ini jelas, alias menyampaikan informasi secara jujur, sesuai kenyataan sebenarnya.

     Untuk tipe berita yang pertama, yaitu berita bohong. Biasanya berkaitan dengan berita Infotainment (gosip) juga Politik. untuk berita yang berkaitan gosip, jumlahnya bisa jadi ratusan. Hampir rata-rata stasiun tv swasta punya acara infotainment (gosip). Berita infotainment yang sekarang lagi in, adalah perseteruan Eyang Subur dengan Adi Bing Slamet. Tiap hari berita tersebut menghiasai layar kaca. sampai bosan melihatnya :). Apakah misi dari setiap berita gosip yang ditayangkan itu untuk menaikkan rating? entahlah. Dan informasi yang dekat ke arah bohong, yaitu berita politik. dan untuk pembahasan politik, saya akan berikan porsi lebih. saya bukan pengamat politik, dan sejujurnya sudah empet dengan politik. Tapi saat ini, mencoba melihatnya dari sudut pandang sebagai penikmat berita tersebut. berita politik yang sekarang lagi hot, yaitu kasus sapi import. Mungkin sobat ada yang bertanya "Lho ko berita politik, bukannya itu berita kasus korupsi?". jawabannya menurut saya berita korupsi yang dibungkus dengan muatan politik. yang menjadi tokoh utama pemberitaanya adalah Ahmad Fatanah. dan mantan  Presiden PKS, Lutfi Hasan Iskak, ikut terbawa-bawa. Keduanya masih menjadi saksi untuk statusnya.  Tentunya  KPK adalah sang subjek yang mengumpulkan bukti apakah mereka bersalah/tidak?.
     Hampir tiap hari berita yang berkaitan dengan kasus sapi import tersebut. Berlalu lalang di berbagai media masa. Saya berpikir, Apa tidak ada lain selain berita itu?. Lalu, kenapa berita itu di blow-up tiap hari?. apa mungkin berita ini digembar-gemborkan untuk menggiring opini publik. secara kita tahu, Pak LHI adalah tokoh politik dari partai PKS. Yang notabane-nya adalah partai pesaing yang kuat di Pemilu 2014. dan ada kesan menahan laju PKS. dari semua portal berita di Internet, yang saya baca terhadap kasus ini. semuanya menyajikan informasi yang menyudutkan Pak LHI. Saya bukan kader PKS, yang seakan membela Pak LHI. Saya hanya menempatkan posisi sebagai orang yang empati saja. karena pemberitaan negatif yang sangat bombastisnya. Seakan-akan karakter Pak LHI dikebiri oleh berita-berita yang belum tentu benar adanya. Media massa, adalah tempat untuk menyampaikan berita secara bebas. tapi bisa saja media massa menjadi alat kendaraan politik. Untuk mendiskreditkan lawan politiknya. kata bang Iwan Fals lewat lirik lagunya "Apakah selamanya politik itu kejam, apakah selamanya ia datang tuk menghadang". bisa jadi polik itu memang kejam.  Mari kita menjadi orang yang arif dalam menyaring berita yang masih abu-abu, dan samar-samar.


#Bersikap kritis, dalam menerima berbagai informasi.

3 komentar:

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan