26 Agu 2010

Masih bisakah berbahasa daerah?



Nyarios Sunda Yu!
Bulan Mei 2010, saya mengikuti seminar tentang kebudayaan Bogor (Jawa Barat). ada banyak hal yang dibahas di seminar itu. diantaranya tentang kebudayaan, kesenian, Bahasa (Sunda), dan juga Pariwisata yang ada di kota Bogor. orang-orang yang mengikuti acara ini datang dari organisasi kepemudaan yang ada di kota Bogor. diantaranya dari HMI Kota Bogor, GMNI, Karang Taruna, dan beberapa organisasi Kepemudaan lainnya.
     Hal mendasar yang dibahas dalam seminar tersebut, adalah soal Bahasa daerah (Sunda). betapa banyak dijaman sekarang ini kebanyakan orang berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Ibu, yaitu Bahasa Indonesia. memang ini bukanlah hal yang merugikan , malah sifatnya positif. tetapi alangkah baiknya ketika kita berkomunikasi dengan sesama orang daerah. misalnya orang Sunda ketika bertemu dengan orang Sunda dalam bertegur sapa ataupun berkomunikasi menggunakan Bahasa sunda. dan begitupun dengan orang berasala dari daerah lain seperti orang Jawa, Padang, Gorontallo, Madura dan lain sebagainya.


     Kenapa hal itu harus dilakukan, hal ini dikarenakan agar bahasa daerah tidak punah secara perlahan-lahan.
Bahasa daerah yang ada di Indonesia kurang lebih berjumlah 741 bahasa. dan ini merupakan peringkat kedua terbanyak didunia setelah Papua Nugini yang jumlahnya 820. mungkin kita berpikir, bagaimana mungkin bahasa daerah (Sunda) akan punah, sedangkan masih banyak orang di Jawa Barat (Bogor) berbicara menggunakan bahasa Sunda. tapi pernahkah kita membayangkan apa yang terjadi beberapa tahun kedepan. karena setiap generasi lama akan digantikan dengan generasi baru. kalau saya perhatikan rata-rata anak kecil disini (Bogor) yang tinggal didaerah perkotaan lebih cenderung diajarkan bahasa Indonesia oleh orang tuanya, dibandingkan bahasa Sunda. apa mungkin karena mereka gengsi sehingga malas untuk mengajarkan bahasa Sunda. seharusnya, orang tua memperkenalkan, dan mengajarkan bahasa daerah (Sunda) sebelum memperkenalkan bahasa Indonesia.
     Yang lebih ironis lagi, ada orang yang mampu berbicara Bahasa Inggris secara mahir. tetapi ketika berkomunikasi dalam bahasa daerah (Sunda) mulutnya seakan terkunci rapat. tak mampu merespon secara aktif hanya mampu merespon secara pasif. Para pakar bahasa jauh-jauh hari telah memperkirakan bahwa tidak satu pun bahasa mampu bertahan jika tidak didukung oleh 100 ribu orang pemakainya. Pada tahun 2002, di seluruh dunia setengah dari 6 000 bahasa atau bahkan lebih, digunakan oleh kurang dari 10 ribu orang pemakainya. Seperempatnya digunakan oleh ratusan juta pemakai. Semoga kata-kata dari pakar bahasa itu dapat dijadikan bahan renungan dan pelecut semangat. dan tugas kita semua untuk memperkenalkan dan membiasakan diri berkomunikasi dengan bahasa daerah. dan jangan lupa. jika kita sudah berkeluarga dan punya anak, ajarkanlah bahasa Sunda.  
     Saya perlu mengacungkan jempol pada pemerintah Jawa Barat pada umumnya dan pemerintah Bogor khususnya, yang mewajibkan setiap sekolah-sekolah untuk memasukan pelajaran bahasa Sunda, jadi pelajaran wajib, baik dari tingakt SD, SMP, dan juga sampai tingkat SMA. semoga program ini dapat memberikan pengaruh yang berarti untuk mempertahankan bahasa Sunda dari kepunahan.

1 komentar:

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan