2 Des 2010

'Dengarkan Aku, Lalu Aku Tidak Dengarkan Kamu'

Talk much, hear less
     Saya punya teman baru, yang saya kenal kurang lebih dua bulanan. bagi saya, secara sikap dia orangnya sopan, baik dan kalau ketemu selalu tersenyum. walau sudah kenal selama dua bulanan, saya dan dia jarang ngobrol. paling, kalau ketemu hanya bertegur sapa, atau sekedar menanyakan tentang kabar. nah, dua hari yang lalu dia datang ke kost-an saya. dengan senang hati, saya menyambut dia dengan hangat. sudah menjadi hal yang lumrah, kalau awal obrolan, biasanya dimulai dengang pertanyaan-pertanyaan sederhana. seperti nanya tentang kabar, kerjaan, kebetulan karena saya masih lajang dia nanya juga tentang pacar :) . menurut saya dia orang yang mampu membuat saya tertarik untuk ngobrol lama dengannya. dia bercerita banyak tentang masa lalunya. mulai dari kisah dia yang suka mabuk-mabukan,  pengalaman dengan mantan pacar-pacarnya, sampai pengalaman dia yang dulunya suka berantem dengan banyak orang. kurang lebih satu jam lebih dia bercerita tantang 'Aku'. saya merespon cerita dia dengan eye contact serius, menunjukkan kesan tertarik.

     Saat itu saya hanya menjadi pendengar setia, tanpa memotong pembicaraan dia sedikit pun. setelah dia selesai bicara, giliran saya yang mulai bercuap-cuap, itu pun seadanya saja. saya hanya bercerita tentang kerjaan, dan juga harapan-harapan dalam hidup. setelah saya selesai bicara, teman saya itu langsung mulai cerita kembali tentang 'Aku'. jujur, saat itu saya merasa sedikit kesal. kerena dia tidak menaruh perhatian sama sekali terhadap cerita saya. bisa dikatakan pembicaraan saya dengan dia, adalah pembicaraan satu arah. tidak ada feedback didalamnya. entah kenapa, makin kesini muncul rasa bosan ketika mendengarkan obrolan dia. ingin rasanya mengakhiri pembicaraan, tapi saya merasa canggung, mungkin karena dia teman baru.jadi saya harus menunjukkan kesan yang baik ketika dia bercuap-cuap. saya melihat ke jam, OMG..... sudah pukul 02.00. tak terasa sudah tiga jam lebih saya mendengarkan 'keegoisan dia dalam bicara', dengan perasaan 'nggak enak' saya ngomong ke dia, saya sudah ngantuk dan harus istirahat. dia pun akhirnya pamit pulang. akhirnya telinga saya bisa bebas dari cerita 'ngalor-ngidur' teman saya itu.
   Mengalami kejadian yang saya alami, seperti cerita diatas.Saya jadi teringat dengan buku yang baca, karangan Les Giblin, judulnya Skill With People. dimana dalam buku itu di jelaskan. jika kita ingin memberikan kesan yang baik untuk pertama kali bagi orang lain. berusahalah untuk tidak bercerita tentang diri sendiri. karena orang akan jenuh, mendengarkan cerita seperti itu. dan lawan bicara kita, akan merasa senang jika terjadi pembicaraan dua arah, tanpa ada yang mendominasi. mungkin teman saya itu, belum memahami, bahwa betapa berartinya menunjukkan kesan positif ketika berbicara dengan orang lain.  semoga sobat, tidak mengalami hal yang saya alami. dan semoga tidak menjadi seperti teman saya itu :) "sikap yang baik itu penting, tetapi cara berkomunikasi yang baik, juga penting."

7 komentar:

  1. benul2 aku juga kalo punya temen kek gitu pengen mbak patok hihihi

    BalasHapus
  2. @mbak Echa : iya mbak Echa, awalnya aku ngerasa nyaman, tapi lama-lama hati ini nggak berkenan :) salam blogor,mbak echa :)

    BalasHapus
  3. nah kan..... menjadi pendengar itu gk segampang yg kita kira,,,,,
    a good listener is not always a good speaker
    and
    a good speaker is not always a good listener!!!

    BalasHapus
  4. hahah..pernaaaaaaaaaaaaah...*sambil ngangkat tangan..^0^/

    BalasHapus
  5. Hmmmm, benar sekali kawan. Sejujurnya saya tertarik mengupas habis ketika kita jumpa sg orang untuk pertama kalinya. Saya salut buatmu kawan sudah bsa menyimaknya dg baik. Tuhan datang dg caranya. Ketika kita sudah mempelajari ilmu baru, Tuhan mengujinya. *nyambung ga ya komentarku :D

    BalasHapus
  6. Ups lupa, thanks for banner Bloofers :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan