14 Mar 2011

Penghisap Kesehatan dan Uang

Source : gettyimages

     Beberapa teman cowok saya, pernah bertanya begini "Zic, gimana sih caranya berhenti ngerokok?" saat ditanya seperti itu, saya tidak langsung menjawab. malah balik bertanya "Emang, elu beneran pengen berhenti nge'rokok?" ketika mendengar kata-kata tanya dari saya itu. rata-rata mereka tak mampu menjawab dengan pasti. yang terdengar, hanya jawaban "pengen sih, tapi bisa nggak ya.", "pengen banget, tapi kan gue udah jadi pecandu rokok dari dulu, bisa nggak ya berhenti." terus ada juga yang tak langsung menjawab. beberapa diantaranya hanya diam. seakan, tak bisa melepaskan efek kecanduan dari rasa 'nikmat sesaat' yang ada dalam kandungan rokok. ada istilah umum yang sering kita dengar. bahwa untuk melakukan suatu perubahan, yang pertama kali harus di munculkan adalah niat. tapi niat disini bukanlah niat yang setengah-setengah, apalagi niat yang asal-asalan. ketika ketika telah berniat, sebenarnya kita telah membangunkan kekuatan yang ada dalam diri. kita telah membangkitkan kekuatan yang ada di alam bawah sadar otak kita. ketika, kita punya niat untuk berubah ke arah lebih baik. atau dalam hal ini, ingin merubah kebiasaan (merokok). niat yang  kita miliki itu, akan jadi komandan yang memerintah seluruh anggota tubuh.



     Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman dari perjuangan saya, hingga bisa berhenti merokok. dan cerita ini, sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dari beberapa teman. boleh dikatakan dulu saya termasuk perokok aktif. dalam sehari, saya bisa menghabiskan satu bungkus rokok. saya rela, tidak makan dari pada tidak ketemu rokok. bangun pagi, minum air putih lalu langsung nge'rokok. mau tidur pun harus ketemu rokok. sugesti dalam otak yang mengatakan "merokok itu nikmat sekali" benar-benar telah tertanam kuat dalam pikiran. yang jadi persoalan saat itu,  rokok itu kan harus di beli. dan tentunya tidak cukup dengan mengeluarkan uang seribu-dua ribu. tapi rata-rata, uang yang harus di keluarkan sekitar sepuluh ribu. mending saat itu lagi punya duit, coba kalau tidak punya duit. malu kan kalau sering minta sama teman. kalau dalam posisi terjepit seperti itu, saya suka ngutang rokok ke warung tentangga. dan dibayar belakangan, itu pun kalau  sudah punya uang :)
     Mulai jadi budak rokok fase pertama, sekitar tahun 2004 sampai awal tahun 2006. setelah itu saya berhenti, karena kondisi kesehatan terganggu (sesak nafas) gara-gara sering merokok. saat itu, saya berniat dan berjanji untuk taubat, tidak mau merokok lagi. namun,semangat taubat untuk berhenti merokok hanya bertahan 3 tahun. namun, pada awal tahun 2009 saya menjadi budak rokok fase kedua. hal itu, dikarenakan saya bekerja, di sebuah tempat yang mengharuskan saya siap sedia untuk kerja 'dibawah tekanan'. untuk menghilangkan rasa yang ada (stress karena kerjaan) saya alihkan pada rokok. selain itu pun, rata rata teman kerja (pria) saya hampir semuanya merokok. lengkaplah sudah dukungan alam yang menarik saya jadi pecandu rokok fase ke dua. saya jadi perokok aktif lagi, selama setengah tahun. saat itu, sejujurnya saya ingin sekali berhenti merokok. saya coba membeli buku mengenai tips-tips cara berhenti merokok. dari buku yang di jelaskan kebanyakan lebih menekankan pada sugesti. bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan, juga bahaya bagi kondisi keuangan. saya tanamkan sugesti dengan kuat akan bahaya merokok. saya bilang seperti ini pada diri sendiri "merokok itu memang nikmat sekali, tapi sayang nikmatnya hanya 1%, dan bahayanya sekitar 99%" saya bayangkan bahaya rokok tersebut dengan cara di dramatisir. mulai dari membayangkan paru-paru rusak, sesak nafas, wajah pucat pasi. dan yang lebih ekstrim, saya membayangkan jantung berdebar-debar kencang saat merokok.
     Mungkin karena pengaruh sugesti yang saya keluarkan dalam pikiran itu. sedikit-sedikit saya bisa mengurangi jumlah rokok yang saya hisap. dan puncak berhenti merokok, terjadi saat malam hari, pertengahan tahun 2009. saat itu saya ngborol bareng teman, dengan di barengi segelas kopi. tiba-tiba jantung saya berdetak kecang, badan jadi lemas, punggung terasa dingin ada perasaan pengap yang saya rasakan. secara jujur, saat itu saya berada dalam posisi pasrah total. saya merasa akan di panggil oleh Allah. tapi saat itu saya belum siap. bisa jadi malam itu saya mengalami parno, dihantui rasa takut yang teramat sangat. saya berdzikir, berharap Allah memberikan rasa tenang. puji syukur, alhamdulillah Dia mengabulkan do'a saya. dan saat itulah saya ber'adzam. untuk berhenti merokok. juga mulai menjalani pola hidup yang sehat. sampai saat ini, saya sudah berhenti total dari kepulan asap 'penghisap kesehatan dan uang'. saya mulai berpikir, ternyata niat dan sugesti itu ada kolerasinya dengan tubuh. ketika niat/sugesti telah muncul, tubuh pun mengamini untuk mengikuti perintahnya. namun, ketika kita mencoba untuk melanggarnya tubuh pun berontak.

tips berhenti merokok dari saya
  • Pikirkan bahwa nikmat merokok itu hanya 1%, dan bahayanya 99%
  • Niat berhenti merokok jangan setengah-setengah, tapi harus kuat dan punya tujuan yang jelas. misal demi kesehatan yang prima
  • Bayangkan dengan cara di dramatasir tentang bahaya rokok. mulai dari efeknya, seperti paru-paru bolong, sesak nafas tingkat ekstrim, intinya bayangkan penyakit-penyakit parah yang di timbulkan dari kebiasan merokok
  • bangun sugesti, lebih baik sehat dari pada jadi orang sakit-sakitan. tampilan luar tampak sehat, tapi kondisi tubuh bagian dalam sakit-sakitan. apa kata dunia? :)
  • Berdo'a selalu agar Allah memberikan semangat pada kita. agar di berikan kekuatan untuk menjalankan niat tulus kita (berhenti merokok). selamat mencoba

Apa Sobat semua ingin memberikan saran tambahan? 

6 komentar:

  1. wah nice posting mas Zico....... saya kan juga pecandu rokok+saudara kopi...hihihihi barangkali bisa berhenti saya tar,,,,hehehheh oh ya kang zico diatas ada yang salah nikmatnya 1% bahayanya 99% yang didefinisi tips berhenti merokok...hehehehe salam sahabat.........

    BalasHapus
  2. wah......semoga azzamnya ga luntur gan :D

    BalasHapus
  3. ehm... enggak komen deh... saya kan perokok kelas bantam hahaha

    BalasHapus
  4. wah..keren,memang semuanya dari niat.Bokap Gue juga gitu,tapi pas diniatin,berhenti juga.jadi setiap ada keinginan merokok,bokap ganti dengan permen.salam kenal.kalau ada waktu kunjungi blog gue ya
    http://edyirawannasution.blogspot.com

    BalasHapus
  5. hmm...........menarik
    salam persahabatan

    BalasHapus
  6. @ Mas Arief : thanks for your comment mas,,, :) dulu juga saya penikmat rokok + Kopi tapi setelah kena keluhan kesehatan, saya berhenti total... btw, bukan nakut-nakutin mas arief ya.. :)

    @ Deewahjoedi : yup, semoga bisa kuat. thanks for your support.

    @ Mas Akbar : pindah kelas berat kapan mas...? heheh

    @i-one : yup, niat itulah yang memberikan semangat untuk berubah. tapi niatnya harus sungguh-sungguh juga disertai dengan do'a agar diberikan kemudahan untuk berubah.

    @ Kezedot : thanks, salam persahabatan juga. :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan