6 Apr 2011

Senyum Manis Dibalas Senyum Kecut

     Senyum mempunyai efek yang luar biasa. ketika kita tersenyum, hal itu akan membuat wajah tampak lebih cerah. selain itu, senyum bisa mendatangkan rasa bahagia dan ceria. tapi nanti dulu, efek positif dari sebuah senyuman bisa kita dapatkan apabila dilakukan secara tulus. kalau kita tersenyum secara terpaksa, alias di buat-buat jangan harap akan mendapatkan senyum balik yang menyenangkan hati. jadi intinya, tetaplah berusaha tersenyum pada orang lain secara alami. namun, apa jadinya kalau kita sudah tersenyum tulus pada orang lain, tapi tidak berbalas senyum tulus kembali. malah, yang kita dapatkan adalah senyum kecut. secara ego, tentunya hal itu membuat mood kita jadi tidak enak. mungkin hati kecil akan berkata "gue udah senyum tulus, tapi kog dibalesnya dengan senyum kecut sih. tau gitu mah, gue nggak akan senyum sama orang itu." setiap manusia, tentunya mempunyai ego. biasanya kita mengharapkan balasan dari kebaikan yang telah kita lakukan. begitu pun dengan hal yang sederhana, yaitu sebuah senyuman.
     Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan kawan-kawan yang telah lama tak bertemu. kira-kira sudah hampir 2 tahun kurang saya tidak bertemu dengan mereka. senang sekali rasanya bisa bertatap muka kembali dengan mereka, setelah sekian lama tak bertemu. satu persatu, saya sapa kawan-kawan saya tersebut, dengan dibarengi senyum tulus. beberapa diantara mereka ada yang membalas sapaan dan senyum saya dengan ramah. dan ada beberapa kawan yang membalasnya dengan respon yang terkesan cuek. dan yang paling membuat saya merasa 'sedikit gondok' yaitu saat saya tersenyum tulus, tapi di balas dengan senyum kecut tanpa ekspresi alias datar. secara jujur, saya merasa kecewa  mendapatkan respon seperti itu. mungkin saat itu, ego yang ada dalam diri saya sedang manja. berharap mendapatkan sambuatan yang hangat, dan bersahabat. entahlah, saat itu pun saya masih bingung mendeskripsikan perasaan yang ada. padahal yang bersikap cuek dan tak bersahabat hanya sedikit jumlahnya, yaitu hanya 3 orang. dan beberapa kawan saya yang lainnya, dominan bersikap ramah ketika saya menyapa mereka.
     ketika kita melakukan suatu kebaikan dibalas dengan kebaikan lagi, itu adalah hal yang biasa. dan kalau kita tersenyum tulus di balas dengan senyum tulus itu pun hal yang biasa. namun, kalau sekarang kondisinya berbalik. misal senyum tulus kita di balas dengan senyum kecut yang tak menyenangkan hati. tentunya itu adalah hal yang tak biasa. dan di butuhkan jiwa yang besar untuk menerimanya. saya berpikir dan merenung terhadap rasa kecewa yang rasakan, yaitu ketika senyuman tulus saya di respon dengan senyum kecut. apa mungkin, saya kurang ikhlas dalam melakukan 'senyum tulus' pada orang lain?. dan mengharapkan balasan dari apa yang telah saya lakukan. dengan sikap maskulin dan gentlement, saya berusaha introspeksi diri. saya berusaha tak menyalahkan dan mencari-cari titik kelemahan sikap dari 3 orang teman saya, yang tersenyum kecut tersebut. bagi saya mereka adalah media pembelajaran. bahwa, sikap seperti itu tak baik untuk di contoh. hari itu, saya mendapatkan sebuah pelajaran yang berarti. ikhlas itu bukan hanya melulu berkaitan dengan ibadah pada Allah dan pemberian sesuatu/bantuan pada orang lain. tapi hal yang sederhana pun, yaitu senyum. harus di sertai dengan rasa ikhlas. dan ikhlas pun tidak datang secara instant. tapi harus di latih terus menerus.
Yuk, kita sama-sama belajar untuk ikhlas saat tersenyum. 

Salam Persahablogan :)

12 komentar:

  1. Ayoo mulai sekarang tuluslah untuk tersenyum.
    belajarlah untuk tersenyum pada diri sendiri.

    gpp kok senyum sendiri. tp jgn ditengah org rame..hihi

    misal kita lg dikamar sendirian, terus usahain buat tersenyum ikhlas pada diri sendiri.
    karna rasanya tuh ada sedikit beban yg ilang.

    BalasHapus
  2. mari ikhlas tersenyum.....makin dewasa aja tulisannya kanh, salut

    BalasHapus
  3. Daripada energi kita habis dipakai untuk ngurusi hal yang nggak penting seperti orang yang nggak mau membalas senyum tulus kita, lebih baik digunakan untuk sesuatu yang manfaat. Jika senyum kita dibalas dengan senyum kecut, tidak akan berkurang secuilpun kok nilai ibadah yang kita lakukan melalui senyuman.
    Keep on smiling generously my brother.

    Salam persahablogan ;-)

    BalasHapus
  4. hhehehehe selamat sore brade.... sabar brade kalau kita berharap ridho manusia yang ujung-ujungnya kita pasti sakit hati..... kalau senyuman kita dibales dengan senyuman kecut sabar aja brade barangkali kita diuji. tapi aku akan tersenyum manis untukmu...(apa hubungannya...?)hehehe
    kemaren saya minta maaf ya smsnya telat aku blesi soalnya banyak problem intern brade .... alhamdulillah dah kelar sekarang

    BalasHapus
  5. hahah menarik kang, senyum manis dibalas senyum kecut hehehe, apalagi saya pernah senyum manis malah dimaki-maki kang.... kang masih dehidrasi kah ?? hehe

    salam persohiblogan ^_^

    BalasHapus
  6. trimalah senyum hangat penuh keikhlasan dariku ya......heheh
    salam persahabatan

    BalasHapus
  7. betul, betul ap kata pak adi.. hehehe, sip sip

    BalasHapus
  8. tersenyumlah selalu terhadap siapapun yg kita temui. tak terbatas orang yg kita kenal saja. karena senyum tulus itu memberikan kebahagiaan di hati kita. coba deh tersenyum sama pasukan kuning, pemulung, PKl, dan orang2 yg kita temui disekitar kita. pastilah mereka akan balas dan merasa dihargai keberadaannya oleh kita...kita pun akan bahagia mendapat balasan senyuman mereka...*tersenyumlah agar memberikan warna seperti pelangi..

    BalasHapus
  9. @ Melly : okey, semoga senyuman selalu mendatankan atmosfer positif dalam hidup kita :)

    @ Kang Fadhli : ayo... :) kang fadhli juga tulisannya makin dewasa. salam persahablogan :)

    @ Wongkamfung : terima kasih atas masukannya, memang waktu itu mood saya tiba tiba berubah ketika tersenyum pada mereka, tapi dibalas senyum kecut.. anyway, your advice is so meaningful for me

    BalasHapus
  10. @ Kang Arief : yup, ternyata dalam senyum pun kita harus belajar ikhlas, dan hanya berharap ridho dari Allah. thanks brade, atas masukannya.
    untuk sms itu, gpp...
    btw, semoga Allah selalu mencurahkan keberkahan pada keluarga Kang Arief...

    @ Kang Aul : hehe, secara kang Aul, bekerja di intstansi yang erat kaitannya dengan pelayanan pada masyarakat yang punya macam-macam karakter. jadi secara otomatis harus menyapa menyapa mereka dengan senyum :). namun, tersenyumlah selalu :) semoga berkah selalu tercurah pada kang Aul saat menjalankan kerja. salam semangat :)

    @ kezedot : yup, aku terima senyumnya. makasih... :)

    @ La Omah : sepakat, aku mengikuti nasihat dari pak Adi.. salam persahablogan, omah....

    BalasHapus
  11. @ funnie : yup, semoga kita selalu memberikan senyuman yang mampu membahagiakan orang lain. senyum adalah hal sederhana, namun punya pengaruh yang berarti bagi mereka.
    salam kenal funnie, salam persahablogan :)

    BalasHapus
  12. Saya mengalaminya. Tulisan ini mendewasakan saya. Ya, mereka memang media pembelajaran. Semesta mengajari kita, menguji kita apakah kita sudah ikhlas untuk tersenyum tanpa mengharapkan imbalan, balasan. Soo jangan pernah kapok untuk tersenyum :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan