25 Mei 2011

Kalau Udah Kaya, Mau Ngapain?

     Setiap orang pasti mengharapkan kesuksesan dalam hidup ini. ada yang ingin sukses dalam bidang akademi, karir pekerjaan, membangun keluarga, dan sukses secara finansial alias jadi orang kaya. disini saya hanya akan membahas jenis kesuksesan yang ketiga, yaitu sukses secara finansial (jadi orang kaya). kenapa saya lebih cenderung, ingin membahas hal ini. karena menurut saya, kebanyakan orang mengidentikkan arti sukses itu dari sudut pandang kemapanan secara finansial. tapi, ada juga sebagian orang yang memandang arti sukses pada sisi yang lain. orang sukses, yang telah menjadi orang kaya. lebih memiliki kharisma dalam pandangan orang lain. tapi kalau orang susah yang tidak punya apa-apa, rata-rata di pandang sebelah mata. bisa jadi kondisi ini merupakan hukum alam yang tak bisa di tawar-tawar lagi. jadi orang kaya itu enak, kalau mau ngapain-ngapain tinggal gerak (mewujudkan keinginan itu dengan kekuatan uang) mereka tidak pusing memikirkan, mau makan apa sekarang, atau besok. lalu di luaran sana. orang yang tidak mampu selalu di pusingkan oleh urusan primer. "besok kita bisa makan nggak ya?" begitu kira-kira kekhawatiran yang ada di benak orang tidak mampu. orang tidak mampu, tak pernah memikirkan kebutuhan sekunder, mereka lebih sering memikirkan kebutuhan primer (makan). mungkin ungkapan "kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan" lebih tepat di alamatkan untuk orang yang mampu secara finansial.
     Jika mungkin diantara kita sudah jadi orang kaya. lalu, apa yang akan kita lakukan, dan mau ngapain?. biasanya ketika kita sudah jadi orang kaya. ada kecenderungan menunjukan status kita tersebut, pada orang lain. dengan kata lain, disebut dengan aktualisasi diri. dan itu suatu sikap yang wajar dan sah-sah saja. dan bisa saja, kemapanan ekonomi membuat kita jauh dari sikap syukur. dan malah mendekati sikap sombong. sebagai manusia kita perlu mengetahui makna hidup yang sesungguhnya. ketika ada orang kaya yang berkata "kekayaan yang aku dapatkan adalah hasil jerih payahku" ini menjadi kata-kata yang terkesan sombong. kenapa? karena kata-kata seperti itu seakan-akan meniadakan campur tangan Tuhan didalamnya. betapa banyak orang yang berusaha keras untuk menjadikan hidupnya berubah. katakanlah menjadi orang yang mapan secara ekonomi. tetapi, karena Allah belum meluluskan impiannya tersebut, kondisinya tetaplah belum bisa berubah. tapi setidaknya, orang yang berusaha keras itu dipandang mulia oleh Allah. ya, mereka di pandang mulia karena usahanya. 
     Nabi Sulaiman, adalah seorang hamba Allah yang begitu mulia. beliau adalah seorang nabi yang diberikan karunia harta yang berlimpah. tidak ada yang mempu menandingi kekayaannya sampai saat ini. tetapi beliau tidak lantas menjadi sombong. beliau mensyukuri nikmat yang Allah berikan dengan berkata "ini adalah karunia Tuhan-Ku" beliau tidak berkata "ini adalah hasil jerih payahku". di sini, kita bisa mangambil kesimpulan bahwa segala apa yang kita miliki dan dapatkan. seutuhnya atas karunia Allah. ketika kita menjadi orang kaya, yang pertama kita lakukan adalah bersyukur, dan tawadhu (rendah hati). karena sikap seperti ini, akan mendatangkan berkah dari Allah. dan bagi yang keadaan hidupnya masih pas-pasan, janganlah berkecil hati. terus berjuang dan berusaha mencari karunia Allah. kelapangan rezeki, dan kesempitan rezeki adalah ujian dari-Nya. saya pernah mendengar kata-kata renungan seperti ini "Allah menyukai orang kaya yang bersyukur, dan membenci orang miskin yang selalu mengeluh". semoga kita di jauhkan dari sikap mengeluh terhadap sesuatu yang kita tidak sukai (keadaan ekonomi yang belum stabil)

5 komentar:

  1. kang zicoooo... apa kabar juga..
    padahal bru td pagi silent reader disini. hehhe

    eh, Nova Riyati Yusuf alias NORIYU yah? heheh saya paling suka bukunya yg "Libido Junkies".. mantaf pisan euy.. sya dah punya.:D

    BalasHapus
  2. Assalamualikum kang,,,,,, wah sudah mulai aktif kembali nih kang.........:) wah artikelnya penuh hikmah kang, memang tidak sedikit orang yang terlena dengan harta kalau kita sudah dipercayakan akan karunia harta yang melimpah mesti hati-hati dalam melangkah karena semuanya sifatnya cuma sementara, jangn lupa membagi sebagian keilya untuk yang lebih membutuhkan.............

    BalasHapus
  3. Klo sudah kaya..

    ingin berangkatkan sang ibu & ayah ke tanah SuCI

    BalasHapus
  4. kalau saya simple mau tinggal di Lombok atau Jogja mengabdikan diri untuk mengajar

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan