Sobat, apa kalian pernah merasakan rasa cemburu?. saya yakin, pasti kalian pernah merasakan rasa seperti itu. biasanya rasa ini datang, jika kita melihat 'someone special' yang kita sayangi membagi perasaannya pada orang lain. saat rasa cemburu itu muncul, biasanya, bawaan hati selalu ingin marah-marah, melampiaskan rasa kesal yang ada. dan sikap seperti itu secara tidak langsung, bisa menguras energi dengan cepat. saat itu logika kita tak mampu berpikir secara sehat, karena terhalang oleh emosi yang ada dalam hati. rasa cemburu juga bisa membuat kita jadi malas untuk melakukan aktivitas, malas makan, dan malas ini-itu. kata orang "cemburu itu tanda bahwa kita cinta/sayang pada 'someone spesial' yang kita miliki. saya pun meng'iyakan pendapat ini. cemburu, adalah sifat fitrah manusia yang tak mampu untuk di hilangkan.
Namun, apa yang terjadi, jika Dzat yang telah menciptakan kita merasa cemburu?. sifat cemburu Allah berbeda dengan kita, sebagai manusia. rasa cemburu yang Dia miliki adalah bentuk kasih sayang-Nya yang penuh rahmat. Sobat mungkin tanpa disadari, di antara kita terlena dengan kehidupan dunia. kita lebih mencintai dunia. seperti, lebih mencintai istri/suami kita, lebih mencintai harta, lebih mencintai kekuasaan. kita sibuk dengan
kehidupan dunia. seakan, saat itu kita 'melupakan' Dia sementara. saat itulah kita telah membuat Allah cemburu. kita tenggelam dalam rutinitas yang menyebabkan hati kita resah. karena tak melibatkan Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan. dalam bekerja misalnya, ketika sudah masuk waktu shalat, kita tak langsung buru-buru mengambil Air Wudhu dan shalat tepat waktu. mungkin alasan kita saat itu sedang sibuk, atau merasa tanggung karena pekerjaan belum selesai. tanpa disadari kita memberikan 'waktu sisa' pada Allah (*beribadah). selain 'waktu sisa', kadang kita selalu memberikan 'sesuatu yang sisa', misalnya saat kita melihat 'pengemis' di jalan, kita merasa iba saat itu. lalu kita rogoh saku celana, di saku sebelah kanan ada satu lembar lima ribuan, dan di saku sebelah kiri ada uang seribuan. saat itu, mungkin kita memberikan uang seribuan, bukan yang lima ribuan. padahal ada beberapa lembar uang seratus ribuan didalam dompet. alasan kita saat itu, tak jauh "yang penting sudah ikhlas, dalam memberikan sedeqah. dari pada memberi uang gede2 tapi nggak ikhlas kan sia-sia" begitulah alibi yang biasanya muncul.
Saat Allah cemburu, Dia seakan bicara pada kita "Ayolah hamba-hamba-Ku, datangi aku, raih rahmat-Ku" semua yang kita miliki, hakikatnya Allah lah yang memberi. Allah tak pernah memberikan sesuatu yang jelek kualitasnya. malah, Dia selalu memberikan kualitas terbaik bagi hamba-hamba-Nya. dan sudah seharusnya kita membalas pemberian itu dengan sesuatu yang terbaik. jadikanlah dia tujuan utama dalam hidup ini, dengan meningkatkan kualitas ibadah kita. dan tak memberikan 'waktu sisa' untuk beribadah padanya. jangan sampai dunia fatamorgana ini membuat kita silau. rasa sayang dia pada hambanya, dia sebutkan dalam Al Qur'an "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui"(Al-Ankabut 64).
baru tahu kalo allah cemburu mas?? but nice post.. :)
BalasHapusdan ketika kau cemburu akan sesuatu yang kau khayalkan, malulah pada Dzat yang Maha Mengetahui semua yang ada di hatimu.. :)
BalasHapusAku pernah punya buku tentang ini. Tapi lupa... :p....
BalasHapusSemoga Allah selalu memberikan kita segala halnya yg terbaik. Aminnnnnn.... :D
bagus kang pos'y......... ^_^
BalasHapusdhe like bgt
tentunya kang, memang seperti itu adanya, jangan pusing dibuat cemburu manusia, pusingkan cemburu buat di akhirat nanti :D,.. meski sedekah nya sedikit tapi sering gak masalah loh kang, timbang banyak tapi sebulan sekali.. SEMANGAT
BalasHapus@ Chapunx : Rasa cemburu Allah adalah wujud sayang pada hamba-hambanya... :)
BalasHapus@ Anonim : terima kasih atas masukan'a
@ Teh Ika : hayo...di inget-inget lagi. judulnya buku'a apa... :D
@ Dhevia : semoga bisa memberikan hikmah....
@ Kang Aul : okey... semoga saya bisa belajar melakukan kebaikan itu. walau sedikit-sedikit tapi sering... yup.. semangat juga kang Aul :)