17 Jan 2011

Ego Di Balik Kelebihan

     Allah, telah menciptakan manusia dengan karakteristik sikap yang berbeda-beda. selain itu, Dia pun melengkapi kita dengan kemampun /bakat yang berbeda-beda. apa yang telah Dia berikan itu adalah anugerah bagi kita semua. dan Allah telah menunjukkan salah satu sifatnya, yang itu Dzat yang maha pemberi. selain kelebihan yang di berikan, Dia juga menyertakan kekurangan dalam diri kita. kenapa kekurangan itu Dia berikan juga kepada manusia?. menurut saya, ini adalah cara Allah, untuk memberitahu , bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah. makhluk yang selalu membutuhkan-Nya setiap saat. dengan kata lain, Hanya Dialah Dzat yang mempunyai keagungan.
     Kadang kita selalu mengeluhkan kekurangan yang ada dalam diri kita, malah kita protes terhadap  apa yang telah Dia berikan. Namun, kita merasa bangga, dengan kelebihan yang kita miliki.  rasa bangga itu membuat kita lupa untuk jadi manusia yang selalu down to earth (merendah). padahal kelebihan yang kita miliki itu adalah ujian yang tak terasa.
banyak sekali kita temui keadaan seperti itu. misalnya, seorang guru, merasa lebih paham tentang ilmu pendidikan dari muridnya, seorang ustadz merasa lebih memahami ilmu agama di bandingkan murid yang sedang di ajarnya, orang tua lebih paham makna kebijaksanaan tentang hidup, di bandingkan anaknya, seorang pemimpin negara, merasa lebih paham dalam mengelola negara dibandingkan rakyatnya. lalu contoh lain, seorang mahasiswa yang dapat nilai cum laude, merasa lebih pintar dibandingkan teman-teman kampus lainnya, seseorang yang jago di bidang ilmu fisika lebih paham seputar ilmu pasti dibandingkan orang yang tak mengerti ilmu fisika. dan masih banyak contoh lain,  yang tidak bisa saya sebutkan semuanya di sini. 
     sikap 'merasa lebih' yang ada dalam ego (*hati). kalau dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan sikap sombong, dan 'merasa lebih' dari orang lain. seakan kita merasa tak punya kekurangan sedikit pun. untuk meng-handle sikap seperti ini, seharusnya kita  menyadari dengan sepenuh hati bahwa kelebihan yang di miliki adalah titipan, sekaligus ujian (yang tak terasa). kita mungkin mengenal istilah sombong, dan memberikan predikat tersebut pada orang  berharta yang menunjukkan/memamerkan hartanya pada orang lain, tetapi orang tersebut tak pernah mengulurkan bantuan jika ada yang meminta tolong padanya. tapi ternyata, ada pengertian sombong yang lain. yang datangnya dari ego (*isi hati). Allah telah mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong di dalam Al Qur'an "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."(QS.Luqman-18)juga Rasullah telah mengingatkan kita dalam hadistnya " “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. (HR Muslim)
     Semoga kita menjadi bagian yang diberikan rahmat oleh Allah, ketika Dia memberikan kelebihan pada kita. sehingga kita mampu menjaga amanat itu, dan memanfaatkan anugerah itu dengan sebaik-baiknya.  Amin
     
     

13 komentar:

  1. karena kekuranganmu menjadikan dirimu berlebih

    BalasHapus
  2. minjem do'anya kang:

    Allahuma arinal haqqo-haqqo warzuqna tiba'ah, wa arinal batila-batila warzuqna tinabah...

    BalasHapus
  3. @ Teh patma : setuju... karena dengan kekurangan itu,kita jadi terus belajar untuk menjadi lebih baik :D

    BalasHapus
  4. @ Kang Zulham : iya, boleh... :D semoga Allah memberikan Rahmat'a ketika memanjaatkan do'a tersebut...
    semangat....

    BalasHapus
  5. Jangan terlalu kepada kekurangan, tapi fokus kepada apa yang telah kita lakukan..

    Lots of hikmah.
    Thanks
    www.iqbalx3e.wordpress.com

    BalasHapus
  6. @ Kang Iqbal : terima kasih atas masukannya, kang iqbal :) Btw, hopefully you get the best thing always, there.

    BalasHapus
  7. Dibalik semua kekurangan pasti ada kebaikan di dalamnya :)
    Dan dibalik semua kebaikan, bisa saja terdapat keburukan.
    Jadi nggak perlu sombong2an ato minder2an :))

    BalasHapus
  8. @ Mata dan Dunia : setuju... semgoga kita bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat, dari kelebihan yang kita miliki... :D

    BalasHapus
  9. Batas antara bangga dan sombong tipis sekali. Jika tidak pandai2 menyikapi, kebanggaan itu akan berubah menjadi kesombongan. Saya suka dengan artikel ini.
    Salam persahablogan ;-)

    BalasHapus
  10. saat diri kita selalu bersyukur, saat itu kita selalu merasa lebih / cukup, kita gak pernah merasa kurang, karena semua kebutuhan kita tercukupi tanpa kita sadari :D... SEMANGAT !!

    BalasHapus
  11. Kawan, dirimu itu baik, pintar dan keren dalam segala hal. Tulisanmu menggugah dan banyak ditunggu orang. Jadikan kekuranganmu sebagai keunggulanmu, karena kita tidak sadar ada potensi yang nyempil dalam diri kita, dan tidak semuanya bisa sepertimu. Berikan jawaban sebagai buktinya :)

    BalasHapus
  12. @ kang Aul, terima kasih atas kata-kata yang mengandung hikmah, semoga kita semua jadi bagian dari orang2 yang bersyukur.

    BalasHapus
  13. @ kang Qefy : thanks, kang qefi. saya jadi tersipu malu kang qefy memberikan komen seperti itu.. :D
    tulisan kang Qefy juga, selalu di tunggu-tunggu orang. saya juga banyak belajar dari kang qefy :)

    BalasHapus

Setiap komentar yang disampaikan. adalah bentuk apresiasi yang sangat berarti bagi saya dari penikmat serba-serbi cerita di blog ini. salam blogger dan salam persahablogan